Undangan/Kerjasama/Kolaborasi: 0816-1945-288 (whatsapps)
JAKARTA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kini mempunyai Ocean FarmITS. Sebagai kampus maritim ITS memang pantas memiliki Ocean FarmITS yang merupakan bangunan budidaya ikan (akuakultur) rangkap ekowisata bahari terapung pertama di Indonesia.
Hal ini digagas oleh tim dosen Departemen Teknik Kelautan bersama Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) ITS.
Salah satu tim dosen Yeyes Mulyadi ST MSc PhD memaparkan, terobosan inovatif ini akan diaplikasikan di Pelabuhan Perikanan Pantai Pondokdadap yang nantinya akan ditempatkan di Teluk Sidoasri, Malang. “Lokasi yang akan diletakkan Keramba Jaring Apung (KJA) ini memiliki komoditas unggul yakni tuna,” paparnya melalui siaran pers, Rabu (17/2/2021).
Baca Juga: Dosen ITS Buat Robot Hybrid Bantu Proses Operasi Tulang
Selain aspek akuakultur, Ocean FarmITS juga dirancang dengan konsep pariwisata yang menawarkan edutoursim, di mana masyarakat dapat belajar mengenai akuakultur yakni beternak tuna di laut. “Kami juga akan kembangkan paket wisata, restoran di tengah laut, paket penyelam, paket menginap, dan lainnya,” ujarnya.
Yeyes melanjutkan, selama pandemi ini proyek yang telah memasuki soft launching sejak Februari 2020 ini sempat terkendala. Mulai dari adanya pembatasan tenaga kerja di lapangan hingga beberapa komponen yang tidak bisa segera diimpor karena pandemi.
Baca Juga: Advancing Humanity ITS Jadi Motto Pemompa Semangat Baru
Dalam prosesnya, proyek yang disokong oleh PT Pertamina ini menghabiskan dana sekitar Rp1,3 miliar ini terdiri dari beberapa komponen. Salah satunya komponen pengapung yang memberikan urgensi terhadap struktur bangunan.
“Dalam komponen apung ini, kami menerapkan peredam getaran ombak yang akan dirakit di pantai dekat lokasi dan dibawa langsung ke titik yang sudah ditentukan,” terangnya.