Undangan/Kerjasama/Kolaborasi: 0816-1945-288 (whatsapps)
D-dimer adalah fragmen protein yang muncul saat bekuan darah larut dalam tubuh. Dalam kondisi normal, tubuh memiliki mekanisme untuk melakukan pembekuan dan pengenceran darah.
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Primaya Bekasi Utara, dr M.Irfan,Sp.PD, D-dimer ini banyak diperiksa pada pasien Covid-19.
“Salah satu penyebab pembekuan darah adalah reaksi imunitas. Jadi, saat infeksi mulai terjadi, virus SARS-CoV2 akan menyebabkan gangguan pembekuan darah atau koagulopati,” terangnya pada Okezone melalui pesan singkat, Kamis (11/2/2021).
Kadar D-dimer yang tinggi di pembuluh darah dapat dikenali dari gejala klinis yaitu nyeri dada, sesak napas, pembengkakan dan kemerahan sebelah kaki secara tiba-tiba, dan kelemahan sebelah sisi anggota gerak.
Baca Juga : D-dimer pada Pasien Covid-19 Ramai Dibahas, Apa Sih Itu?
Lebih lanjut, jika kadar D-dimer tinggi pada pembuluh darah, itu akan membahayakan pasien Covid-19. Selain sesak napas yang parah, komplikasi penyakit pun dapat terjadi.
Dijelaskan dr Irfan, karena dapat terjadi pembekuan darah (trombus) di pembuluh darah balik atau vena, sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan di organ tubuh lainnya.
Baca Juga : COVID-19 Bisa Sebabkan Pembekuan Darah, 4 Hal Ini Harus Anda Ketahui
Misal sumbatannya itu di otak, maka efeknya adalah stroke. Lalu, kalau D-dimer itu menyumbat di tungkai bawah, pasien berisiko mengalami deep vein thrombosis (DVT), di perut sebabkan emboli paru, dan kalau di jantung bisa menyebabkan serangan jantung.
“Bahkan, penyumbatan D-dimer di pembuluh darah juga bisa menyebabkan koagulasi intravaskuler diseminata atau disseminated intravascular coagulation (DIC) pada kondisi pasien dengan infeksi berat,” sambung dr Irfan.